Senin, 15 November 2010

*untittled*

Just wanna share!!!
Waktu itu ada tugas B.Indonesia buat cerpen gitu. Cerpennya tentang cerpen pribadi, jadinya yah harus pengalaman pribadi, nggak boleh boong. Bingung juga sih mau nulis apa, tapi yang kepikiran cuma tentang....... Jadi ya sudahlah ditulis cerita itu,hhe.Maaf yah kalau ceritanya aneh, bukan penulis handal sih..
Ceritanya kurang lebih kaya gini.......--->>>>>(Soory kalau judulnya rada lebay gimana gitu..he)

Sang Arjuna


Pagi itu jam di tangan Dea sudah menunjukkan pukul 7 lewat lima belas menit, walhasil Dea mempercepat langkahnya lagi bahkan hingga berlari. Karena terburu-buru masuk kelas, Dea pun tak sadar telah salah masuk kelas.

“Maaf,Bu saya telat!” ujar Dea

Guru di kelas itu tercengang melihat Dea dan berkata, “Siapa kamu?”

Murid-murid di kelas itu langsung tertawa dengan gemuruhnya. Dea terlihat kebingungan karena isi dari kelas itu bukanlah teman-temannya.

“Apakah kamu murid kelas ini?” tanya guru tersebut.

Setelah berpikir sejenak dea akhirnya sadar kalau ia telah salah masuk kelas. Seharusnya ia memasuki kelas yang ada di sebelah kelas tersebut. Kelas yang sekarang didatangi Dea adalah kelas XI-IPA1. Sedangakan Dea adalah muris dari kelas X-1.

“Ma, Maaf,Bu!Saya salh masuk kelas.” Tanpa menghiraukan jawaban dari guru tadi Dea langsung berlari menuju kelasnya.

Untungnya pagi itu guru yang seharusnya mengajar di kelas Dea tidak hadir dan hanya menitipkan tugas saja.

“Dari mana aja kamu?Tumben telat. Oh, terus tadi juga aku ngeliat kamu malah masuk ke kelas sebelah sih?” tanya Vira, teman sebangku Dea.

“Damn, aku salah masuk kelas tahu. Aduh,muka aku udah abis ni masa berlakunya, harus diganti sekarang juga.” Gerutu Dea.

Vira hanya bisa menjawab dengan tawa riang.

“Ah, bukannya ngebantuin malah ngetawain, Kampret! Tapi-tapi tadi ada cowok yang lagi disuruh ngerjain tugas ma gurunya, terus kayaknya dia tu nggak bisa ngerjain tugasnya jadi aja tu guru sempet marah-marah dulu ma cowok itu.”

“Terus intinya apa?” tanya Dea.

“Intinya aku LOVE AT THE FIRST SIGHT sama cowok itu,Ra!” jawab Dea.

Dea menjelaskan pada sahabatnya itu jika cowok tadi punya karisma yang sulit dilupakan oleh Dea. Pandangan dari cowok tadi sungguh tajam tapi justru karena itulah Dea menjadi tersihir. Ditambah dengan gaya cool dari cowok itu jelas saja Dea mati kutu di tempat itu. Setelah mendengar cerita dari sahabatnya tadi Vira merasa penasaran akan rupa dari anak Adam yang telah membuat sahabatnya itu menjadi gila akan cinta.

Berhubung sekarang tekhnologi sudah semakin canggih jadinya Vira mencari cowok tadi via jaring sosial. Tapi masalahnya Vira dan Dea tidak mengetahui nama dari cowok tadi. Jadinya dua sahabat ini berusaha untuk mendapatkan profilnya dengan menanyakan namanya ke teman sekelas cowok tadi. Belakangan diketahui kalau nama dari cowok itu adalah Arjuna Putra nama panggilannya Juna. Aksi mereka mulai dilancarkan, dengan teliti Dea mencari Arjuna di akun Facebook-nya. Gayung pun bersambut Dea menemukan akun dengan nama Arjuna Putra yang memasang foto sebenarnya dari cowok itu. Jantung Dea serasa mau copot setelah melihat album foto Arjuna, Dea senyum-senyum sendiri di depan komputernya. Dea sedang menerbangkan angan-angannya untuk bersama dengan Arjuna. Tapi Dea terlalu malu untuk menambahkan Arjuna sebagai temannya, ia hanya berani melihat saja. Jadi selama ini Dea hanya melihat-lihat status apa yang dipasang oleh Arjuna, atau sekarang Arjuna sedang dekat sama siapa. Dea pun mengambil beberapa foto dari album Arjuna dan menjadikannya sebagai wallpaper di Hpnya.

Saat jam sekolah usai, Dea hampir saja menyapa Arjuna tapi di saat Dea hendak membuka mulutnya Vira tiba-tiba saja datang dan mengagetkannya. Sontak Dea langsung lari karena suara Vira yang keras itu membuat Arjuna membalikkan badannya dan melihat ke arah mereka. Selain itu Vira sudah menyarankan Dea untuk mencoba pendekatan lewat jaring sosial tapi Dea tetap mengelak, Dea berdalih jika ia terlalu takut dan malu kalau Arjuna tahu apa yang sebenarnya.

Manakala jam istirahat tiba Dea selalu menyempatkan diri keluar kelas untuk melihat Arjuna tapi saat Arjuna dan kawan-kawannya mendekat cepat-cepat dea masuk kelas dan menatap Arjuna dari balik kaca. Sewaktu Arjuna ada pelajaran olahraga Dea selalu mencuri kesempatan untuk melihatnya dari balik pintu. Pokoknya dimana ada Arjuna, Dea tak akan bisa melepaskan pandangannya pada sosok itu. Di kala Dea berpapasan atau berjalan di belakang Arjuna, Dea selalu lepas kontrol hingga membuatnya bertingkah aneh. Tapi Arjuna hanya melihatnya sekilas dan mungkin menganggap dea hanyalah seorang adik kelas yang memang aneh. Sampai suatu hari Vira menceritakan tentang semua keburukan dari Arjuna. Vira menjelaskan jika Arjuna adalah cowok yang nakal, dia suka minum minuman keras, merokok, dan yang paling parah Arjuna adalah cowok yang kasar lagi pembangkang. Arjuna tidak pernah belajar tapi dia bisa masuk kelas unggulan dan lagi nilai-nilai di raportnya selalu bagus itu semua karena Arjuna adalah anak dari pemilik sekolah. Semua murid di sekolah ini takut pada Arjuna tak terkecuali para guru-guru.

Mendengar semua cerita temannya itu Dea tersentak kaget. Mulanya ia tidak percaya tapi lama-kelamaan Dea bisa melihat jika omongan Vira memang benar. Dea merasa sedih setelah tahu itu semua. Tapi di sisi lain Dea tidak dapat menahan perasaannya yang memang sudah terlanjur dalam untuk dilupakan. Dea termangu sendiri di sudut kamarnya, air matanya terjatuh diiringi dengan isak tangis dari hati Dea.

Tak lama dari itu, hati Dea kembali dikagetkan dengan kabar Arjuna yang telah berpacaran. Dea mencari sumber informasi yang paling akurat, dan ternyata menurut mereka kabar mengenai hubungan Arjuna itu memang benar. Kini Arjuna telah berpacaran dengan teman sekelasnya yang bernama Putri.

“What???Putri, kata kamu.” Seru vira.

“Iyah. Kak Putri yang kaya cowok udah gitu preman banget kelakuannya.”jawab Dea.

“De, mending kamu kemana-manalah. Kamu cantik, pinter, baik, kurang apalagi coba. Arjuna perlu test kejiwaan deh kayaknya.”

“Hus, kalau ngomong kemana aja. Mungkin emang ada sesuatu yang menarik dari Kak Putri yang hanya bisa dilihat ama Arjuna aja.” Dea menjawab dengan lesu sambil menundukkan kepalanya ke atas meja.

Murid satu sekolah memang digemparkan dengan berita itu. Bagaimana tidak Putri adalah cewek yang kelakuannya abnormal. Dandanannya seperti laki-laki, suaranya serak-serak basah tapi sama sekali tidak ada anggun-anggunnya. Omongannya kasar dan ia pun terkenal sebagai preman cewek di sekolah. Jadi waktu ada kabar ini murid-murid di sekolah menjuluki mereka sebagai pasangan ekstrim. Karena cowok sama ceweknya sama-sama preman di sekolah.

Hari demi hari dijalani Dea tanpa semangat, Vira sering mendapati Dea melamun sendiri dan menangis. Kesehatan Dea juga sempat menurun. Sehingga untuk beberapa waktu Dea tidak bisa masuk sekolah.

“De, kamu kenapa?Kamu sakit gara-gara Arjuna?” tanya Vira dari balik telefonnya.

“Vir, apa aku salah terlalu suka sama cowok?Apa aku salah ngarepin seseorang yang aku suka?Apa aku salah ?” jawaban Dea yang membuat bingung Vira.

“De, perasaan sayang ataupun suka itu perasaan murni yang kedatangannya nggak akan bisa disangkal sama hati, nggak ada yang bisa disalahin kalau hati kita emang udah suka atau sayang sama seseorang.” Seru Vira dengan bijak.

Perbincangan yang panjang antara Dea dengan Vira semalam menyadarkan Dea kalau apa yang ia lakukan selama ini salah. Tiap-tiap orang bebas memiliki perasaan cinta namun di kala perasaan cinta itu tak bersambut mungkin memang dia bukanlah yang terbaik untuk kita dan kita harus yakin kalau diluar sana yang di Atas telah mempersiapkan seseorang yang lebih baik untuk kita.

Telah 2 tahun lamanya Dea memendam rasa pada Arjuna. Sekarang Arjuna telah menginjak kelas XII, ia pun mulai disibukkan untuk mempersiapkan UN dan SNMPTN mahasiswa baru. Ada yang aneh dari Arjuna menurut Dea. Tak biasanya Arjuna pergi ke perpustakaan. Disana Dea memergoki Arjuna sedang serius mengerjakan soal-soal metematika untuk UN. Melihat itu jelas Dea senang, meskipun perasaannya tak berbalas namun ia tetap senang jika melihat orang yang ia sayang bisa sukses. Sekarang kelakuan Arjuna juga berubah dari yang tadinya kasar menjadi sopan saat berhadapan dengan guru ataupun teman-temannya. Dea juga sering mendapati Arjuna sedang solat dan berdzikir di mesjid sekolah.

Hari UN semakin di depan mata. Semua murid kelas XII semakin berdebar-debar menanti datangnya hari itu. Sekolah mengadakan doa bersama agar murid kelas XII dilancarkan ketika mengisi soal-soal UN. Ketika doa itu digelar semua murid tertunduk khusyu bahkan ada yang sampai mengeluarkan air matanya. Dea mencari-cari sosok Arjuna ,ia menerawangi tiap barisan kelas XII. Berhubung Dea merupakan salah satu panitia penyelenggara acara tersebut. Jadi Dea berdiam di belakang panggung dimana di depannya itu berpemandangan barisan kelas XII. Arjuna sedang menunduk khusyu sama seperti murid kelas XII yang lain. Dea tetap bisa merasakan karisma dari Arjuna seperti waktu pertama ia meliahat Arjuna 2 tahun yang lalu.

Setelah Un berhasil dilewati sekarang murid-murid kelas XII disibukkan kembali dengan ujian praktek. Sewaktu kelas X Dea sangat menantikan hari itu karena pada hari itu Dea bisa melihat Arjuna ujian praktek kesenian lewat pentas di atas panggung. Akhirnya hari itu pun tiba, sebenarnya ada guru yang mengajar di kelas Dea saat ujian praktek seni itu berlangsung. Tapi demi Arjuna, Dea rela meninggalkan pelajaran tersebut hanya untuk melihat sosok Arjuna pentas di atas panggung.

Sebulan setelah itu perhelatan hari perpisahan kelas XII dibuat besar-besaran. Di acara ini akan tampil beberapa band, yang salah satu diantaranya adalah band Arjuna. Dea sudah mengetahui jika hari ini Arjuna akan tampil sebagai vokalis di bandnya. Dea tidak sabar untuk menyaksikan aksi dari sang Arjuna. Dea menanti dengan sabarnya. Namun sebelumnya Dea sudah melihat Arjuna dan kawan-kawan tengah mempersiapkan diri di ruang ganti. Dea semakin terpukau oleh pesona Arjuna. Setelan serba hitam yang melekat pada Arjuna membuat Dea terpana. Akhirnya momen yang dinati-nanti Dea tiba. Pembawa acara melantangkan suara ketika mereka memanggil band dari Arjuna untuk tampil. Dea dengan sigap memasang mata, kamera yang ada di tangannya dengan cepat ia layangkan ke arah Arjuna seorang. Dari situ Dea mendapatkan beberapa foto dari Arjuna. Foto eksklusif yang jarang-jarang ia dapatkan. Saat tampil Arjuna memukau para penonton dengan suara scream nya yang diiringi dengan musik underground ala anak muda zaman sekarang. Meskipun Dea tidak suka dengan musik itu,namaun berhubung Arjuna yang menyanyikannya Dea tetap mendengarkan penuh perhatian. Hari sudah menjelang maghrib acara pun harus diakhiri, Dea enggan sekali meninggalkan tempat dimana ia berdiri sekarang. Karena di situ Dea bisa melihat wajah Arjuna yang sudah penuh dengan keringat karena lelah telah manggung dan menari ria bersama kawan-kawannya. Tapi keadaan menjadi buruk karena tak disangka ada seorang cewek yang menghampiri Arjuna. Cewek tersebut bukanlah Putri yang merupakan pacar dari Arjuna melainkan Siska. Dea tidak tahu mengapa harus Siska. Yang jelas hati Dea langsung terbakar api cemburu. Cemburu kali ini benar-benar menguras hati Dea. Ingin sekali ia menarik tangan cewek itu yang sedang menyeka keringat Arjuna. Karena Vira tidak tega dengan Dea, ia langsung menarik tangan Dea dan mengantar Dea pulang ke rumahnya.

“Habis deh, Ra!” ujar Dea.

“Habis,maksud kamu??” tanya Vira

“Habis udah waktu aku untuk suka sama Arjuna. Aku harus ngeakhirin semuanya. Aku nggak mau nangis lagi karena nahan perasaan ma Arjuna. Jadinya hari ini adalah tangisan terakhir aku buat Arjuna, Ra!”seru Dea.

Vira membiarkan sahabatnya terhanyut dalam kesedihan. Vira mengerti akan keadaan Dea, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun sepanjang perjalanan pulang. Meskipun Vira mendengar isak tangis dari Dea yang tersedu-sedu. Namun Vira tetap diam membisu. Pada hari itu, hati Dea tidak karuan. Semua perasaan bercampur aduk dan Dea ingin menyudahi semuanya. Selama 2 tahun Dea sudah menyimpan rasa. Sekarang ia bertekad untuk menghapus semuanya. Kendati Dea tetap tak bisa mengelak akan perasaannya dan Dea tahu jika ia tak akan pernah bisa bersama dengan Arjuna dan hanya bisa memandangnya dari jauh saja. Dea akan menyimpan Arjuna sebagai cinta pertamanya dan merangkainya erat di lubuk hati yang paling dalam. Sampai kapan pun Arjuna adalah kenangan manis, yang pernah menorehkan tinta-tinta indah di lembar jalan cinta Dea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar