Kamis, 24 Mei 2012

sebuah kegagalan diantara beribu kesuksesan

Hidup itu nggak cuma sebatas mandang ke depan tapi hidup jauh lebih luas dari semua pandangan yang bisa kita lihat.Hidup juga bukan hanya ngejalanin pagi lanjut ke siang dan berhenti di malam tapi hidup itu jauh lebih kompleks dari mengawali pagi dan meneruskan ke siang bahkan nggak sampai diakhiri hanya dengan malam. Banyak orang mikir kalau seseorang dikatakan hidup itu setelah bisa merasakan apa yang namanya susah dan apa yang namanya sakit atau pernah merasakan jatuh , bangkit, jatuh lagi dan bangkit lagi. Sekarang saya juga masih nebak-nebak apa yang sedang saya jalanin sekarang termasuk yang dikatakan dengan istilah hidup sendiri atau bukan. Banyak orang yang berusaha buat ngejar impian mereka berharap kan datang kebahagiaan yang akan menghalau segala kesedihan sampai akhirnya banyak orang yang justru menikmati kebahagiaan itu tanpa berfikir jika di depan mereka sedang menanti sebuah kesedihan yang luar biasa pahitnya, dan hebatnya lagi karena kebahagiaan ini banyak orang yang mengabaikan arti dari mencari kebahagiaan itu sendiri. Jalan panjang yang udah ditempuh seakan terlebur seperti tiupan pasir yang dibawa pergi angin, kemudian tanpa terduga kita akan terjegal oleh kesedihan yang sebenarnya udah ada de depan mata. Dulu saya bukan orang yang menganggap serius hidup, menjalani semua dengan mudah entah itu keinginan, cita-cita sampe kehendak saya alhamdulillah terlaksana. Nggak pernah ada kata gagal,ditolak atau nggak masuk klasifikasi. Waktu SD alhamdulillah juara kelas, naik ke SMP alhamdulillah bisa ke smp faforit dan masuk kelas unggulan lanjut ke SMA alhamdulillah bisa lanjut dengan nilai yang memuaskan dan diterima di kelas unggulan pula. Selama itu alhamdulillah bisa masuk 10 besar di kelas, dan kalau ada lomba2 juga alhamdulilah bisa menang. Alhamdulillah semua prestasi saya dapet dengan lancar dan tanpa rintangan yang menjegal tapi apa karena itu saya nggak siap buat jatuh ,saya nggak siap buat nerima kata gagal,saya nggak siap buat dapet yang namanya penolakan. Jujur selama ini saya kira kalau jalan kedepan itu akan selalu lurus lancar semulus yang saya jalanin selama 17 tahun ini.Tapi ternyata saya salah besar justru makin lama kita melangkah dan makin banyak jejak yang kita toreh akan makin besar pula peluang si kegagalan buat masuk dalam hidup kita. Keunggulan yang selama ini saya rengkuh nggak bisa jadi jaminan kelulusan saya di perguruan tinggi yang saya mau. Rasa marah,kecewa,sedih,haru ,nggak berguna sampai ke putus asa semuanya sedang bergulat dalam hati saya.Sakit,tentunya! Setelah pagi mendung tak bersahabat yang baru aja saya lewatin itu bikin saya tambah sesak,rasa nggak siap ini justru jadi bumerang tersendiri buat saya. Gimana buat ngadepin ini semua?Gimana biar saya bisa keluar dari labirin gelap sesak yang sedang menjebak saya? Berfikir bahwa saya adalah orang yang paling sedih, menganggap bahwa hanya sayalah yang merasakan kegagalan ini,mengganggap bahwa segala kesedihan hanya akan bermuara ke saya. Tanpa sadar kalau sebenarnya apa yang saya rasa atau apa yang saya fikirkan itu salah, kegagalan yang saya alami ini hanyalah pembuka dari segala jatuh bangun kehidupan kedepannya. Umur saya yang masih muda dan pengalaman saya yang masih sangat kurang justru harus saya jadiin pemacu buat ntarnya bisa ngeraih segala kesuksesan yang uda nunggu di depan sana. Mungkin Tuhan ngasih kegagalan ke saya karena Tuhan sayang sama saya dan Tuha tau kalau misalnya saya nggak lolosnya di tahap yang berikutnya ,mental saya jauh nggak akan kuat bahkan mungkin keter[urukan yang saya rasain bisa jauh lebih membabi buta lagi. Di luar sana juga ada banyak orang yang lagi ngerasain pahitnya kegagalan sama seperti saya dan harusnya saya sadar kalau saya itu bukan satu-satunya orang di dunia yang merasakan kegagalan itu. Lalu apakah ini yang namanya hidup? Apa saya sedang menjalani salah satu bagian dari proses yang disebut dengan kehidupan? Sekarang detik ini saya hanya ingin melebarkan pandangan saya dan mencoba peka terhadap segala kegagalan yang yang lagi nungguin saya. Hanya harus bhersiap dan nggap boleh terhanyut dalam suasana bahagia. Saya nggak mau tenggelam dalam jurang kebahagiaan yang mungkin nantinya akan berujung pada kesedihan. Semua manusia pasti akan menjalani proses kehidupan dan dengan perlahan menelan 1 per satu prosesnya. Kegagalan yang saya raih ini harus dijadikan batu loncatan bagaimana saya bertindak kedepannya dan justru harus menjadikan saya lebih dewasa akan pemikiran bahwa HIDUP TIDAK HANYA DIGAMBARKAN LEWAT KATA BAHAGIA.Percaya kalau suatu hari nanti Tuhan uda nyiapin 1 tempat terbaik yang bisa ngebimbing saya buat jadi manusia yang jauh lebih beguna dan juga hambaNya yang jauh lebih taat lagi.